Preposisi Bahasa Indonesia
Preposisi atau kata depan adalah kata yang secara sintaksis
terdapat di depan nomina, adjektiva,
atau adverbia
dan secara semantis menandai berbagai hubungan makna antara konstituen di depan
dan di belakang preposisi tersebut.
Kata-kata yang digunakan di depan
kata benda untuk merangkaikan kata benda itu dengan bagian kalimat lain disebut
kata depan. Umpama kata-kata di, dengan dan oleh pada kalimat berikut:
- Kakek tinggal di desa.
- Nenek menulis dengan sepidol.
- Jembatan ini dibangun oleh pemerintah.
Dilihat dari fungsinya, kata depan
menyatakan hal-hal berikut:
- Tempat berada, yaitu; di, pada, dalam, atas dan antara.
- Arah asal, yaitu; dari.
- Arah tujuan, yaitu; ke, kepada, akan, dan terhadap.
- Pelaku, yaitu; oleh.
- Alat, yaitu; dengan dan berkat.
- Perbandingan, yaitu; daripada.
- Hal atau masalah, yaitu; tentang dan mengenai.
- Akibat, yaitu; hingga dan sampai.
- Tujuan, yaitu; untuk, buat, guna, dan bagi.
Kata
Depan dalam
Kata depan dalam digunakan dengan
aturan sebagai berikut.
- Untuk menyatakan tempat berada digunakan di depan kata benda sebagai variasi dari kata depan di dalam. Contoh: 1). Jangan bermain dalam kelas, 2). Buku itu disimpan dalam lemari, 3). Dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat.
- Untuk menyatakan "berada dalamsuatu situasi atau peristiwa" digunakan di depan kata benda. Contoh; a). Kita harus hati-hati dalam pergaulan di kota besar. b). Dalam perjalanan ke Eropa, kami singgah di Kairo. c). Dalam bentrokan itu beberapa orang menjadi korban.
- Untuk menyatakan "jangka waktu", digunakan di muka kata yang menyatakan lama waktu. Contoh; a). Pekerjaan itu akan selesai dalam beberapa hari. b). Dalam waktu 2 jam perampok itu telah dapat dibekuk. c). Kredit vespa diangsur dalam waktu 2 tahun.
Kata
Depan atas
Kata depan atas dapat digunakan
dalam aturan seperti berikut: 1. Untuk menyatakan "tempat" digunakan
di depan kata benda sebagai varian dari kata di atas. Contoh;
- Kami berdiri atas keadilan dan kebenaran.
- Beban yang dipikulkan atas pundak rakyat sudah terlalu berat.
- Berbagai masalah telah menimpa atas diri kami.
2. Untuk menghubungkan predikat
intransitif dengan pelengkapnya. Contoh;
- Mereka berhak atas barang-barang itu.
- Kami menyesal atas kejadian itu.
- Saya ikut berduka cita atas musibah itu.
Catatan: Kata depan atas digunakan
juga dalam beberapa ungkapan yang sudah tetap, seperti:
- atas nama
- atas kehendak
- atas anjuran
- atas permintaan, dan
- atas desakan.
Kata
Depan antara
Kata depan antara digunakan dengan
aturan sebagai berikut. 1. Untuk menyatakan "jarak", digunakan di
depan dua buah kata benda yang menyatakan tempat yang dirangkaikan dengan kata
depan dan. Contoh:
- Banjir melanda daerah antara Bekasi dan Karawang.
- Jarak antara Jakarta dan Bogor hanya 60 km.
- Bedanya antara langit dan bumi.
2. Untuk menyatakan "adanya dua
pihak", digunakan di muka dua buah kata benda yang menyatakan orang atau
yang diorangkan, yang dirangkaikan dengan kata depan dengan. Contoh:
- Perang antara Iran dan Irak semakin hebat.
- Perundingan antara Indonesia dan Malaysia sedang berlangsung.
- Perdamaian antara Mesir dan Israel tidak bisa kekal.
3. Untuk menyatakan "suatu
tempat, suatu saat, suatu keadaan atau hal", digunakan di muka dua buah
kata benda yang menyatakan tempat atau waktu (atau di muka dua buah kata lain
yang menyatakan keadaan) yang dirangkaikan dengan kata depan dengan. Contoh:
- Tabrakan itu terjadi di jalan raya antara Yogyakarta dan Solo.
- Pencarian itu terjadi antara pukul tiga dan pukul empat pagi.
- Antara tidur dan jaga saya mendengar suara ketukan pintu.
Kata
Depan kepada
Kata depan kepada digunakan dengan
aturan sebagai berikut. 1. Untuk menyatakan "tempat yang dituju",
digunakan di muka objek dalam kalimat yang predikatnya mengandung pengertian
"tertuju terhadap sesuatu". Contoh:
- Personalia itu telah dilaporkan kepada Gubernur.
- Harus melapor dulu kepada bagian keamanan.
- Kami akan minta bantuan kepada Lembaga Bantuan Hukum (LBH).
Catatan: Kalau kata depan ke
menyatakan "arah tempat yang sebenarnya" maka kata depan kepada
menyatakan "arah tempat yang tidak sebenarnya". Bandingkan contoh
berikut;
- Kembali ke desa.
- Kembali kepada UUD 1945.
2. Untuk menyatakan "arah yang
dituju", dapat digunakan sebagai varian kata depan akan. Contoh;
- Ia takut sekali kepada hantu.
- Kami selalu ingat kepada ibunya.
- Dia sudah lupa kepada kewajibannya.
Kata
Depan akan
Kata depan akan dengan aturan
sebagai berikut. 1. Untuk menunjuk objek, digunakan di dalam kalimat yang
predikatnya menunjukkan sikap batin. Contoh:
- Saya masih ingat akan peristiwa bersejarah itu.
- Dia baru sadar akan keluarganya.
- Kami sudah bosan akan lagu-lagu itu.
2. Untuk menguatkan kata yang berada
di belakangnya, dapat digunakan sebagai tumpuan kalimat. Dalam hal ini dapat
diganti dengan kata tentang, mengenai, atau adapun. Contoh:
- Akan budi baikmu itu, tentu tak bisa kami lupakan.
- Akan hutang-hutangmu itu tidak usahlah terlalu kau pikirkan.
- Akan sawah dan ladang di sana, biarlah diurus oleh paman Hasan.
Catatan: Sebagai penunjuk
"maksud" atau "tujuan", kata depan akan sebaiknya tidak
digunakan. Kedudukannya lebih baik diganti dengan kata untuk. Contoh:
- Daunnya baik akan obat sakit perut.
(sebaiknya diganti dengan: Daunnya
baik untuk obat sakit perut)
- Latihan diadakan akan mempertinggi kemampuan.
(sebaiknya diganti dengan: Latuhan
diadakan untuk mempertinggi kemampuan.
- Disediakan uang akan biaya rapat itu.
(sebaiknya diganti dengan:
Disediakan uang untuk rapat itu.
Kata
Depan terhadap
Kata depan terhadap digunakan dengan
aturan sebagai berikut: 1. Untuk menyatakan "sasaran perbuatan",
digunakan di muka kata benda yang menyatakan orang atau yang diorangkan.
Kedudukannya dapat diganti dengan kata depan kepada. Contoh:
- Saya tidak takut terhadap siapa saja.
- Terhadap saya dia tidak berani berbuat curang.
- Terhadap ibunya dia berani berkata begitu, apalagi kepada kita.
2. Untuk menyatak
"perihal", digunakan dimuka kata benda. Kedudukannya dapan diganti
dengan kata depan kepada. Contoh:
- Kami tidak ragu-ragu lagi terhadap kejujuranmu.
- Kami akan menentukan sikap terhadap perbuatan itu.
- Peristiwa itu merupakan batu ujian terhadap keteguhan hatinya.
Kata
Depan oleh
Kata depan oleh digunakan dengan
aturan sebagai berikut. 1. Untuk menyatakan "pelaku perbuatan",
digunakan di muka objek pelaku dalam kalimat pasif. Contoh:
- Pabrik pupuk itu akan diresmikan oleh Presiden SBY.
- Buku pelajaran matematika itu diterbitkan oleh Balai Pustaka.
- Jembata ini dibangun oleh pemerintah pusat.
2. Untuk menyatakan
"sebab", digunakan dlam kalimat yang predikatnya berupa kata sifat
atau kata yang menyatakan keadaan. Contoh:
- Pertahanan mereka hancur oleh serangan Israel.
- Bajunya basah oleh keringat.
- Tanaman kami rusak oleh hama wereng.
Kata
Depan dengan
Berikut ini aturan kata depan
dengan. 1. Untuk menyatakan "alat", digunakan di muka kata benda yang
menyatakan alat. Contoh;
- Adik menulis dengan spidol.
- Hasil ujian seleksi diperiksa dengan komputer.
- Penjahat itu menodong saya dengan pistol.
2. Untuk menyatakan
"beserta", digunakan di muka kata benda yang menyatakan orang.
Contoh:
- Dia datang dengan ibunya.
- Kapal itu tenggelam dengan segala isinya.
- Adik pergi dengan kawan-kawannya.
3. Untuk menyatakan "cara atau
sifat perbuatan", digunakan di muka kata sifat atau kata keterangan.
Contoh:
- Kami diperiksa dengan teliti.
- Mereka bermain dengan gembira.
- Saudara akan kami terima dengan senang hati.
Catatan:
Kata depan dengan digunakan juga dalam
beberapa ungkapan tetap yang menyatakan sumpah atau alat, seperti berikut;
Dengan nama Alloh, Dengan rahmat Tuhan, Dengan karunia Yang Maha Esa, Dengan
titah baginda, Dengan restu presiden
Kata
Depan berkat
Kata depan berkat digunakan di depan
kata benda atau frase benda untuk menyatakan "sebab yang memberi pengaruh
untuk terjadinya sesuatu". Contoh:
- Kemerdekaan ini dapat kita raih berkat pengorbanan para pejuang.
- Berkat doa saudara-saudara, kami berhasil membawa kembali gelar juara ini.
- Berkat bantuan Anda, saya terbebas dari kesulitan ini.
Kata
Depan tentang
Kata depan tentang digunakan di
depan kata benda atau frase benda untuk menyatakan "perihal" atau
"masalah". Contoh:
- Mereka berdebat tentang peranan pemuda dalam pembangunan.
- Tentang perundingan itu sendiri tidak banyak dibicarakan lagi.
- Menlu Mochtar memberi keterangan penjang lebar tentang peristiwa yang dialami Tim Verifikasi RI di Irian Jaya.
Kata
Depan sampai
Kata depan ini digunakan untuk
menyatakan "batas tempat atau batas waktu" digunakan di muka kata
benda yang menyatakan tempat atau menyatakan waktu. Contoh:
- Kami berjalan kaki sampai desa Jatisari.
- Bacalah sampai halaman 43!
- Mereka belajar sampai larut malam.
Kata
Depan guna
Kata depan guna untuk menyatakan
adanya pertalian perihal" sebagai varian kata depan untuk, digunakan di
muka kata benda berimbuhan gabung ke-an. Contoh:
- Guna kebahagiaan anak-anak itu, biarlah kita mengalah.
- Guna kesehatan kita bersama, janganlah merokok di ruangan ini.
- Guna kepentingan umum kami rela berkorban.
Tetapi disini penggunaannya tidak
dianjurkan. Lebih baik gunakan kata depan gabung untuk.
Kata
Depan demi
1. Untuk menyatakan
"tekad", digunakan di depan kata benda berimbuhan gabung ke-an.
Contoh:
- Kami akan bekerja keras demi kesejahteraan keluarga.
- Demi kepentingan pembangunan kami rela berkorban.
- Saya berjuang demi kebenaran dan keadilan.
2. Untuk menyatakan
"berurutannya yang satu dari yang lain" digunakan di antara dua buah
kata bilangan yang sama. Contoh:
- Diangkatnya batu itu satu demi satu.
- Seorang demi seorang, secara diam-diam meninggalkan ruang sidang itu.
- Kertas itu dibakarnya selembar demi selembar.
3. Untuk menyatakan sumpah,
digunakan di depan nama Tuhan, Dewa, dan lain-lain yang dianggap berkuasa.
Contoh:
- Demi Alloh saya tidak pernah mengambil bukumu.
- Demi Tuhan saya tidak tahu menahu dengan urusan itu.
- Demi yang menguasai alam dengan segenap isinya saya bersumpah akan tetap tinggal disini.
Kata
Depan untuk
Kata depan untuk digunakan dengan
aturan sebagai berikut:
- Untuk menyatakan "tujuan" atau "sasaran perbuatan", digunakan dimuka kata benda orang yang diorangkan. Contoh; Beliau membawa oleh-oleh untuk kami; Pupuk dikirim untuk para petani; Ayah membeli sepatu untuk ibu.
- Untuk menyatakan adanya pertalian perihal digunakan di depan kata benda atau frase benda. Biasanya ditempatkan pada awal kalimat. Contoh; Untuk kepentingan umum, kami rela berkorban; Untuk dia, uang saja tidak ada artinya; Hadiah dua juta rupiah disediakan untuk karangan terbaik.
Kata
Depan bagi
Kata depan ini dapat digunakan untuk
menyatakan "adanya pertalian perihal", sebagai varian kata depan
untuk. Contoh;
- Bagi kepentingan pembangunan kami rela berkorban.
- Bagi saya jadi pergi atau tidak, tidak menjadi soal.
- Bagi karangan terbaik disediakan hadiah menarik.
Kata
Depan menurut
Kata depan ini dengan fungsi untuk
menyatakan "sesuai dengan yang dikatakan", digunakan di depan kata
benda atau frase benda yang menyatakan orang. Contoh:
- Menurut undang-undang yang berlaku, saudara telah berbuat salah.
- Menurut ketua organisasi itu siapa saja boleh mendaftar jadi anggota.
- Menurut ibu, saya sebaiknya menjadi pelukis saja.
Bentuk
preposisi
- Preposisi tunggal terdiri dari satu kata.
- Preposisi yang berupa kata dasar terdiri dari satu morfem. Contoh: akan, antara, bagi.
- Preposisi yang berupa kata berafiks dibentuk dengan menambahkan afiks (imbuhan) pada bentuk dasar yang bisa berupa verba, adjektiva, atau nomina.
- Preposisi yang berupa kata berprefiks, contoh: bersama, menurut, seantero.
- Preposisi yang berupa kata bersufiks, contoh: bagaikan.
- Preposisi yang berupa kata berprefiks dan bersufiks, contoh: melalui, mengenai.
- Preposisi gabungan atau majemuk terdiri atas dua preposisi yang berdampingan atau berkolerasi.
- Preposisi yang berdampingan terdiri dari dua preposisi yang letaknya berurutan. Contoh: daripada, kepada, sampai ke.
- Preposisi yang berkorelasi terdiri dari dua unsur yang dipakai berpasangan, tetapi terpisah oleh kata atau frasa lain. Contoh: antara ... dengan, dari ... ke.
- Preposisi dengan nomina lokatif bergabung dengan dua nomina yang nomina pertamanya mempunyai ciri lokatif atau menunjukkan lokasi. Contoh di atas meja, ke dalam rumah, dari sekitar kampus.
Peran
semantis
- Penanda hubungan tempat: di, ke, dari.
- Penanda hubungan peruntukan: bagi, untuk.
- Penanda hubungan sebab: karena, sebab.
- Penanda hubungan kesertaan atau cara: dengan, sambil, beserta, bersama.
- Penanda hubungan pelaku: oleh.
- Penanda hubungan waktu: pada, hingga, sampai, sejak, semenjak, menjelang.
- Penanda hubungan ihwal peristiwa: tentang, mengenai.
- Penanda hubungan milik: dari.
Komentar
Posting Komentar