Postingan

Susah

Pagi ini, gue belum tidur.  Sejak memutuskan jadi full time writer, jam tidur gue mulai berantakan. Terjaga semalaman, tidur seharian. Menjelang malam, gue baru bangun, lalu kembali beraktivitas di malam hari ketika orang lain pada tidur.  Dan, di pagi hari ini, dalam posisi gue mulai ngantuk karena habis terjaga semalaman, gue lagi nulis part terbaru buat novel gue, iseng-iseng denger podcast yang bahas tentang bapak.  Gue kembali inget, dulu gue pernah bahas tentang Mama di sini. Dalam bentuk puisi bertajuk rasa syukur dan terima kasih. Mungkin kali ini, gue mau bahas soal bapak kali ya? Mengingat udah lumayan lama juga gue nggak mampir di sini.  Sejauh memori gue mampu mengingat, kenangan yang pertama kali muncul saat nama bapak disebut adalah teriakan dan berbagai keributan yang pernah mewarnai kami.  Gue berkali-kali nangis setiap ribut sama bapak.  Ada banyak banget kejadian yang bikin gue ribut sama bapak.  Ada banyak perasaan marah yang mungkin sampe sekarang masih ada di benak

Untuk Mama

Dia adalah orang yang pertama kali aku lihat saat aku terlahir di dunia ini. Dia adalah sosok yang tidak kenal lelah mendidiku dari kecil hingga saat ini. Dia adalah figur yang sangat sabar menghadapi segala tingkahku yang terkadang luar biasa menyebalkan. Dia juga sosok yang tiada henti menggantungkan sejuta angan, harapan, serta diiringi doa untuk masa depanku kelak. Aku memanggil dia Mama. Waktu kecil, aku tidak terlalu memikirkan tentang ini. Aku tidak mampu mendefinisikan betapa berartinya Mama dihidupku. Yang aku tau, Mama selalu ada didekatku. Menemaniku kemanapun. Bahkan waktu kecil, kehilangan Mama semenitpun aku bisa menangis sampai tetangga panik semua. Padahal Mama hanya sedang ke warung. Tapi waktu itu, aku masih belum paham. Lambat laun aku mulai tumbuh, setiap pertumbuhanku tak lepas dari pantauannya. Saat aku mulai masuk sekolah dasar, dia begitu sibuk mempersiapkan seragam dan perlengkapan sekolah lainnya. Dia mengantarku hingga ke dalam kelas, bahkan menunggu

Aku berarti, Untuk diriku.

Dia adalah sempurna, mengejarnya bagiku adalah sesuatu yang biasa. Dia adalah sempurna, mengikutinya bagiku adalah sesuatu yang maklum. Dan dia adalah sempurna, mengejarnya bagiku adalah sesuatu yang lumrah. Aku mencintainya seperti bayangan yang mencintai benda. Yang tak terpisah walah tak bisa bersama. Yang diam diam menjadikannya tujuan untuk terus ada dan nyata. Tak peduli dengan para mata mata yang menganggapku benalu penghinggap, aku selalu mengikutinya tanpa pernah mengeluh lelah. Tak peduli dengan suara suara sumbang penyentil hati, dan aku selalu berada di sampingnya tanpa pernah mengucap kalah. Dan tak peduli dengan seberapa sering ku ditolak, aku selalu mengikutinya tanpa pernah sedikitpun menyerah. Aku tau aku bodoh. Tapi aku tak peduli. Aku tak peduli. Aku menutup mata, telinga, dan segala indra demi terus bersamanya. Karena yang kutahu, hanya dialah satu-satunya orang yang tersisa. Di antara banyaknya orang yang terus memunggungiku, dialah yang tetap tinggal. Aku sel

Untuk Kuikhlaskan

Untuk seseorang yang ku kagumi dalam diam Untuk seseorang yang ku perhatikan dari kejauhan Untuk seseorang yang ku simpan wajahnya dalam ingatan Untuk seseorang yang setiap hari aku harapkan Untuk seseorang yang dalam hening namanya ku sebutkan Untuk seseorang yang hanya melihat ke depan Untuk seseorang yang tidak pernah peduli akan adanya aku di belakang Untuk seseorang yang memiliki sejuta impian Untuk seseorang yang tidak akan mungkin memberiku kesempatan Untuk seseorang yang perlahan aku lupakan Untuk seseorang yang seberusaha mungkin aku ikhlaskan Untuk seseorang di dalam kesunyian yang aku relakan Karena aku semakin sadar, bahwa dirinya sudah sangat tidak terjangkau Berjalan disisinya adalah sebuah ketidakmungkinan yang selalu aku semogakan Hanya saja, aku sudah terlalu lelah untuk mengejar dan terus mengejar jika dirinya tidak pernah mau berhenti dan menungguku Untuk sebuah perasaan yang sudah aku ikhlaskan mengambang di udara tanpa sempat terbalaskan Terimaka

EKC Ngeblog Week 18 "Recomended Book From Me"

Gambar
Setelah vakum – atau tepatnya gak tau kegiatan ini masih berlangsung – akhirnya gue kembali ikutan EKC Ngeblog yeay. Dan ini, minggu pertama gue kembali posting. Dengan tema dari Herliani yaitu “Recommended book from me” Revered Back, novel yang terbit di penghujung tahun 2015 karya Inggrid Sonya ini, yang sebelumnya pernah di buat dalam versi wattpad – meski berbeda, namun alur di awal sama – baru bisa gue dapatkan setelah satu bulan novel ini terbit. Dan baru gue selesaikan bacanya beberapa hari ini. dan dengan ini, gue sangat menyarankan bagi siapapun untuk membaca novel ini. wajib. Novel ini, menceritakan tentang Jana, seorang cewek borjuis yang memiliki sifat dan segala tabiat yang jauh dari kata baik. Egois, tidak punya etika, cenderung memaksa, dan senang membully teman-temannya. Jana merupakan cewek paling cantik di sekolahnya, tentu saja, karena jika ada cewek yang mempunyai potensi untuk menyaingi kecantikannya dengan senang hati Jana akan membuat cewek itu ke

Aku dan Pertahananku *Puisi*

Bukan aku yang mencari Bukan aku yang berlari Bukan aku yang jatuh Bukan aku yang berharap Bukan aku yang mendekat Kamu yang menemukanku Kamu yang mengejarku Kamu yang membuatku jatuh Kamu yang memberi harap Kamu yang berusaha mendekat Bukan aku yang terjatuh Tapi aku telah jatuh Aku dan pertahananku Kini telah runtuh Karena sebuah harap yang semu

MAKALAH KONSEP DASAR INDONESIA SEBAGAI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Gambar
MAKALAH KONSEP DASAR INDONESIA SEBAGAI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA ( N K R I ) DOSEN PEMBIMBING Amsar A. Dulmanan, M.Si DISUSUN OLEH Hilda Wardani UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA Jl. Taman Amir Hamzah No. 5, Jakarta Pusat 2015/2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Konsepsi Indonesia Sebagai Negara Kesatuan Rakyat Indonesia (NKRI)” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Amsar A. Dulmanan, M.Si selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita tentang NKRI sebagai mana yang dicangkup dalam makalah ini. Kami juga menyadari s